Senin, 29 November 2010
Samsung Galaxy 5 Cuma Rp 1,9 Juta
JAKARTA, KOMPAS.COM- Setelah merilis Galaxy Spica yang mencatatkan penjualan ponsel Android tertinggi (menurut riset GfK), lalu melepaskan ponsel high end yang high definition yaitu Galaxy S, Samsung Electronics Indonesia melihat peluang untuk segmen new entry masih terbuka lebar.
Sekadar info, sejauh ini pasar ponsel Android memang didominasi oleh ponsel-ponsel di atas Rp 2,5 jutaan. Bahkan tak sedikit yang di kisaran atas Rp 4 juta. Kalaupun ada yang di bawah Rp 2 juta, tercatat hanya dua brand saja, yaitu IMO dan i-Mobile. Nexian yang bermain dengan seri Journey masih jauh di atas ambang harga tersebut. Tentu saja beda harga, beda kualitas.
Namun Samsung tak mau sekadar merilis ponsel dengan spesifikasi seadanya. Seri Galaxy 5 (atau 550) pun dirilis untuk memperkaya segmen di bawah Rp 2 juta. Dan, tampaknya kompetisi di lapis ini tak terlalu padat. Bahkan bisa saja justru menjadi "pahlawan" untuk mendongkrakkan pamor Samsung yang ingin merajai ponsel dengan sistem operasi bikinan Google ini.
Seri Galaxy 550 sudah siap di pasar (bahkan yang BM pun sudah berkeliaran) dengan harga Rp 1,99 juta perak. Walaupun begitu, seri seberat 102 gram ini sudah menggunakan jaringan HSDPA serta dilengkapi dengan Wi-Fi untuk kemudahan akses internet. Yang tak kalah pentingnya, Galaxy 5 telah memakai OS Android versi 2.1 alias Eclair (ini pun masih bisa di up grade).Tak pelak hal ini bahkan melebihi sejumlah ponsel yang telah lebih dulu keluar yang dijual di harga Rp 2,5 jutaan.
Namun memang ada beberapa penyesuaian terhadap harga, seperti misalnya prosesor yang dipakai masih berkecepatan komputasi 600 MHz. Lalu, kameranya pun hanya 2 MP.
Toh Samsung tetap berupaya memberikan sejumlah fitur yang juga dimiliki oleh Galaxy Spica bahkan Galaxy S. Umpamanya fitur Write and Go yang mengenakan teknik Swype untuk pengetikan cepat (memakai metode predictive text input). Lalu, fasilitas SNS (Social Network Service) yang mengkombinasikan beberapa situs jejaring sosial dan blog mikro untuk mempercepat proses up date.
Dengan harga tersebut, Samsung Elctronics Indonesia tampaknya ingin mengedukasi pengguna pemula yang tengah tergila-gila oleh akses internet mobile lewat Facebook atau Twitter. Dengan budget yang layak, berpindah ke ponsel Android tentu saja akan menikmati sebuah pengalaman baru. Khususnya dalam hal unduh-mengunduh dan ber-email ria.
Jika menggunakan istilah komunitas id-Android, Samsung rupanya ingin "meracuni" pengguna untuk memperoleh sesuatu yang lebih kaya, tapi dengan anggaran yang lebih masuk akal.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar